Ngeluh Utang Menumpuk, Namun Perjalanan Dinas Boros
Pada Rapat Paripurna DPRD Riau, Laporan Keuangan Pemprov Riau Diwarnai Temuan BPK
Selasa, 03-06-2025 - 11:01:22 WIB
Rapat paripurna penyerahan LHP atas pemeriksaan keuangan Pemprov Riau TA 2024 (foto: Antara) ***
TERKAIT:
   
 

PEKANBARU, (Kanalkini) - BPK RI (Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia), mengungkap sejumlah temuan serius dalam laporan hasil pemeriksaan (LHP) atas laporan keuangan Pemerintah Provinsi Riau tahun anggaran 2024. Diantaranya adalah utang yang mencapai Rp1,76 triliun dan kelebihan pembayaran belanja perjalanan dinas sebesar Rp16,98 miliar. Hal ini disampaikan LHP dalam rapat paripurna DPRD Riau. Rapat Paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Riau, Kaderismanto, dan dihadiri jajaran legislatif serta Gubernur Riau, Abdul Wahid. Senin, 2/6/25.

Direktur Jenderal Pemeriksaan Keuangan Negara II BPK RI, Nelson Ambarita, menjelaskan bahwa Pemprov Riau hanya meraih opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dalam audit tahun ini.

Beberapa faktor penyebabnya antara lain belum optimalnya pengelolaan kas daerah, pengendalian belanja yang tidak memadai, serta buruknya manajemen utang.

“Pemprov Riau terbebani utang jangka pendek dari tahun sebelumnya, yaitu utang pihak ketiga sebesar Rp40,81 miliar dan utang belanja sebesar Rp1,76 triliun. Ini berdampak langsung terhadap kemampuan pelaksanaan program di tahun berjalan,” ujar Nelson.

Tak hanya itu, BPK juga mencatat penggunaan dana pihak ketiga (PFK) sebesar Rp39,22 miliar yang tidak sesuai ketentuan, serta ketekoran kas pada Sekretariat DPRD Riau yang menimbulkan potensi kerugian daerah sebesar Rp3,33 miliar.

Salah satu temuan paling mencolok adalah soal penatausahaan perjalanan dinas. Pertanggungjawaban yang tidak sesuai aturan menyebabkan kelebihan pembayaran hingga hampir Rp17 miliar.

“Masih ditemukan belanja yang tidak didukung dokumen valid, serta pelaporan ganda dan ketidaksesuaian antara bukti dan pelaksanaan,” jelasnya.

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Riau tahun 2024 dinilai belum sepenuhnya memenuhi Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan masih mengandung ketidak patuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang signifikan.

Gubernur riau Abdul Wahid dalam tanggapannya. Mengakui adanya penurunan opini dari Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) menjadi WDP. Ia menyebut penundaan pembayaran senilai Rp1,7 Triliun sebagai salah satu faktor utama.

“Kami akan segera menindaklanjuti temuan BPK dan memperbaiki sistem pengelolaan keuangan agar menjadi lebih akuntabel ke depannya,” ujarnya.

Rapat paripurna ini menjadi cermin bagi publik bahwa transparansi anggaran dan pengawasan internal perlu diperkuat, agar anggaran rakyat dikelola dengan jujur dan bertanggung jawab. Ucapnya. (Red) ***


Sumber: Antara






 
Berita Lainnya :
  • KASBI Dan Pekerja Desak Disnaker Kab. Pelalawan Agar Segera Memanggil Menegement PT. MUP Segati
  • Kanwil BPN Riau, Terkesan Abaikan Permohonan Redistribusi Dan Legalisasi
  • SEDEKIA HIA Ahli Waris RD, Desak BPJS Selesaikan Santunan JKM Istrinya
  • LSM Desak Kapolda Riau Agar Segera Berantas Praktek ILLOG Di Wilayah Polres Kampar
  • Kapolres Kampar AKBP Boby PR Dan Jajarannya Terkesan Diduga Dapat Atensi
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
    + Indeks Berita +
    01 KASBI Dan Pekerja Desak Disnaker Kab. Pelalawan Agar Segera Memanggil Menegement PT. MUP Segati
    02 Kanwil BPN Riau, Terkesan Abaikan Permohonan Redistribusi Dan Legalisasi
    03 SEDEKIA HIA Ahli Waris RD, Desak BPJS Selesaikan Santunan JKM Istrinya
    04 LSM Desak Kapolda Riau Agar Segera Berantas Praktek ILLOG Di Wilayah Polres Kampar
    05 Kapolres Kampar AKBP Boby PR Dan Jajarannya Terkesan Diduga Dapat Atensi
    06 Warga Desak Kakanwil BPN Riau Tindaklanjuti Permohonan Redistribusi
    07 Diduga Pantas Saja Polda Riau Dan Jajarannya Tak Berdaya Berantas Mafia BBM
    08 Kejari Kuansing Lamban Menangani Sejumlah Kasus
    09 Aktifis LSM: Desak Kapolda Riau Turun Tangan Berantas Mafia BBM
    10 Anton Bu'ulölö Telah Dilaporkan Ke Beberapa Polsek, Dugaan Kasus Yang Sama
    11 Agung Nugroho: Kawasan MPP Ditata Kembali Untuk Dijadikan Balai Kota
    12 Desak Polda Riau Dan Polresta Pekanbaru Berantas Para Mafia BBM
    13 Penurunan Parkir, Persampahan, Infrastruktur Dan Sosial Kemasyarakatan
    14 LSM IPPH Minta APH Dan Instansi Terkait Panggil Dan Periksa PT. TSM
    15 Kapolda Riau Dan Polresta Pekanbaru Tutup Mata Keberadaan Penimbunan BBM
    16 Syahrial Abdi Resmi Jabat Dan Dilantik Sebagai Sekda Pemprov Riau Definitif
    17 Gudang Penimbunan BBM, Terkesan Polresta Dan Polsek Tenayan Raya Tak Bernyali
    18 Pengutan Uang Baju Siswa Dan Siswi SMPN 1 Bandar Seikijang Diduga Jadi Ajang Bisnis Kepsek Dan Guru
    19 Pengadaan Baju Siswa Dan Siswi, Diduga Jadi Ajang Bisnis Kepsek Dan Guru
    20 IPPH Kembali Desak Polda Riau, Terkait Laporan Hampir 400 Miliar Anggaran Proyek BPJN Wilayah Riau
    21 Wako Pekanbaru: Harus Membuat Dan Jalankan Program Baru Yang Dibutuhkan Masyarakat
    22 Disnakertrans Riau Akan Segera Tingkatkan Ke Penyidikan Pengaduan Buruh KPSJ
     
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © kanalkini.com